Jangan matikan Potensi anak Negeri

Catatan Sidiq Prasetyo
Penggemar bola di Indonesia semakin dimanja. di depan televisi mereka bisa menyaksikan dilapangan hijau tanpa dipungut bayaran. meski juga ada yag merogoh koceknya karena memakai televisi berlangganan.
pilihan tersebut bertambah dengan adanya LPi (Liga Primer Indonesia) itu jadi tontonan baru dilayarkaca setelah sebelumnya ada Indonesia Super League (ISL) dan devisi utama.
Kitapun tinggal memencet remote control untuk memilih acara sepak bola lokal yang diinginkan mana yang menarik dan bermutu ya itu yang kita tonton.
Hanya kalu kita rasakan seperti tidak ada bedanya semua kompetisi lokal masih mengandalkan pemain asing sebagai kekuatan.
tentu harapan untuk memunculkan pemain lokal yang berkualitas masih sulit terwujud meski ada ISL, Devisi Utama, ataupun LPI tanpa perlu meributkan aspek legal atau tidaknya. Di Devisi Utama, PSSI masih mengijinkan tiga pemain asing turun ke lapangan. Bahkan ISL dan LPi memaksimalkan izin pemakaian lima pemain asing.
Padahal harga mereka gila-gilaan, Benderol pemain mancanegara yang menembus milyaran rupiah bukan hal asing. Ditiga posisi utama-belakang,playmaker,dan strikerpun sering diduduki pemain asing.
Wajar kalau pelatih timnas Indonesia beberapa tahun terakhir hingga Alfred Riedl yang sekarang selalu mengalami kesulitan untuk menemukan pemain Indonesia dengan level atas Imbasnya naturalisasi dilakukan. Christian Gonzales menjadi pemain naturalisasi pertama yang membela pasukan garuda julukan Timnas Indonesia. Perburuan pemain berdarah Indonesiapun digalakkan irfan Bachdim dan Kim jeffrey Kurniawan masih berada di gerbong ini.

Artikel Terkait:

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.