Timnas Indonesia yang akan berjuang di babak penyisihan Grup E putaran III Pra Piala Dunia 2014 zona Asia, sejak 5 Agustus 2011 mengenjot latihan di Stadion Krakatau Steel, Kota Cilegon.
"Permainan para pemain cukup mengalami kemajuan,"ujar Asisten Pelatih Timnas Senior, Liestiadi saat ditemui di stadion Krakatau Steel, Kamis sore (11/08/2011).
Menurut Liestiadi, pola latihan yang hanya dilakukan dua jam dalam sehari, memfokuskan teknik, diantaranya cara menggiring bola, termasuk dalam berkoordinasi sesama pemain.
"Semua sudah sangat baik, dan kami harap bekal latihan semakin baik saat latihan di Stadion Manahan Solo,"terangnya.
Masih menurut Liestiadi, uji coba dengan Palestina dan Jordania yang akan dilakukan 18 dan 22 Agustus 2011, juga keuntungan bagi Timnas senior untuk mengimbangi tim sepak bola Iran pada Pra Piala Dunia 2014.
"Uji coba yang akan dilakukan dengan Palestina maupun Jordania, membuat timnas mempunyai kesempatan banyak mencuri point dan menahan imbang Iran pada pertandingan 2 September mendatang,"katanya.
Alasannya, Palestina dan Jordania, hampir mirip pemainnya dengan tim dari Iran. "Pemain Palestina dengan Iran, tipikalnya sama. Inilah keuntungan bagi kami,"ujarnya.
Menurut pria asal Medan itu, kualitas Palestina masih dibawah Iran. Namun negara tersebut lawan yang cukup ideal bagi Timnas, karena punya karakter bermain yang mirip peserta Grup E lainnya.
"Sementara kami belum memiliki susunan pemain inti yang akan diterjunkan, selama di Cilegon masih latihan untuk semua bidang, agar kualitas dan stamina pemain meningkat,"katanya.
Manajer Timnas Senior Ferry Kodrat mengatakan, latihan ini hari terakhir bagi tim Garuda di Cilegon dari yang semula dijadwalkan hingga 28 Agustus. Mereka akan pindah ke Stadion Manahan, Kota Solo.
Ferry menambahkan, pindahnya lokasi latihan, selain karena jadwal pertandingan persahabatan, juga karena fasilitas yang tersedia tidak sesuai dengan program yang direncanakan.
“Semula agenda latihan timnas, setiap hari digelar sore dan malam. Namun jadwal latihan malam terpotong dengan kondisi lampu stadion yang tidak memadai. Sedangkan agenda latihan di pantai terkendala dengan kondisi infrastruktur jalan,”ujarnya dan dibenarkan pelatih Wim Rijsbergen.
Diketahui, Indonesia akan beruji coba lawan Palestina sebelum menghadapi Iran, 2 September 2011. Meski kualitasnya masih di bawah Iran, tim pelatih ternyata punya alasan kuat menerima tim ini sebagai lawan tanding timnas.
Indonesia akan menghadapi Iran pada penyisihan Grup E babak ketiga Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia. Di grup E, Iran menjadi lawan terkuat bagi Indonesia dibanding dua peserta lainnya, yakni Qatar dan Bahrain.(Yus/Reo)